moha adalah

2024-05-18


Bahkan dari apa yang pernah saya dengar (cmiiw), moha adalah kekotoran batin yang paling sulit dibanding dengan lobha dan dosa, karena dalam moha seseorang tidak lagi bisa melihat dan menilai baik sebagai baik dan buruk sebagai buruk, kadang menjadi seseorang yang keras kepala.

Moha adalah pikiran yang kurang baik. Berpikir jahat kepada orang lain adalah contoh moha. Kita harus bersyukur dan berbangga. Karena telah diberikan pikiran. Dari pikiran kita dapat berbuat. Pikiran adalah sumber aktivitas manusia. Jika pikiran buruk, maka perbuatan buruk. Pikiran yang buruk, merugikan orang lain.

Keselamatan Absolut hanya dapat dicapai dengan merealisasi Nibbana, yang merupakan pemadaman total dari semua kekotoran batin; keserakahan (lobha), kebencian (dosa), dan kebodohan/kegelapan batin (moha). Keselamatan dalam Dhamma idealnya adalah dapat secara sempurna terbebas dari semua kekotoran batin.

Moha yang diartikan sebagai kebodohan batin, adalah sikap yang tidak dapat membedakan perbuatan baik atau jahat sehingga terkadang merasa kejahatan adalah hal yang biasa. Jika tidak ingin munculnya kebodohan batin dalam diri, maka cobalah untuk mengembangkan Panna atau kebijaksanaan. Itulah pembahasan mengenai Ti Akusalamula.

Ia adalah seorang pencuri professional yang tinggal di lingkungan pencuri. Bagi komunitasnya, mencuri itu dimaklumi, terbentuk sebagai keahlian, dan menjadi satu-satunya cara untuk mencari nafkah. Mungkin ya... Di dalam lingkungan itu, mencuri tidaklah terlalu jahat.

Permulaan kejahatan keserakahan (lobha), permulaan kejahatan kebencian (dosa), dan permulaan kejahatan kedelusian (moha). Inilah para bhikkhu, tiga permulaan kejahatan. Demikian hal ini telah dijelaskan oleh Sri Bhagava. Dalam hubungannya dengan ini Ia berkata:

Kebenaran Mulia tentang jalan menuju lenyapnya penderitaan. Di sini akan dibahas masing-masing perbagian sesuai dengan sutta-sutta dalam Tipitaka, khususnya Sutta Pitaka (Sutta adalah ucapan Buddha Gotama yang tertulis di dalam Kitab Suci Tripitaka). Kebenaran Mulia tentang Adanya 'Penderitaan' (dukkha)

Dalam agama Buddha terdapat tiga akar kejahatan, yaitu Lobha, Dosa dan Moha. Semua akar kejahatan ini ada pada setiap manusia, namun kadar atau kualitas masing-masing akar kejahatan ini berbeda...

Moha adalah kebodohan batin. Pengertian bodoh disini bukan bodoh karena tidak bisa menulis, bukan bodoh karena tidak bisa membaca, tetapi bodoh yang dimaksud adalah bodoh batinnya. Ia tidak bisa membedakan perbuatan baik yang harus dilakukan dan perbuatan jahat yang semestinya ditinggalkan. Perbuatannya cenderung pada hal-hal yang jahat.

Tiga Racun adalah lobha, dvesha dan moha, kata-kata Sansekerta biasanya diterjemahkan sebagai "rakus," "benci" dan "ketidaktahuan." Dalam bahasa Sansekerta dan Pali, Tiga Racun disebut akusala-mula. Akusala , kata yang biasanya diterjemahkan sebagai "jahat," sebenarnya berarti "tidak terampil."

Peta Situs